Dibaca-baca lagi resepnya. Yuhuuu, bahan-bahannya ada semua di rumah. Kebetulan abis beli loyang brownies, spatula silikon, sendok ukur, dan kuas silikon baru. Cocok deh. Nyobain resep baru sekaligus nganyari pernik-pernik baru :))
Satu resep bisa jadi satu loyang brownies ukuran 30 cm x 10 cm. Aku cek loyangku, masing-masing ukuran 15 cm x 10 cm. Dua loyang bisa masuk di otrik imutku. Oke, jadi bisa bikin satu resep sekaligus. Satu loyang buat di rumah, satu lagi buat sahabat yang mau aku kunjungi besok.
Bahan basah:
250 g brown sugar (aku pakai gula palem, tinggal punya sekitar 220 g)
100 g mentega tawar, lelehkan (aku pakai margarin Blue Band Cake & Cookie)
2 butir telur ayam, kocok lepas
1 sdt vanili bubuk
Bahan kering:
200 g tepung terigu serbaguna
½ sdt baking powder
½ sdt garam
Taburan:
100 g cokelat keping/chocolate chip (gak ditimbang)
50 g almond keping (gak ditimbang juga)
Cara Membuat:
Bahan basah: Campur semua bahan menggunakan whisk hingga rata. Sisihkan. Jangan aduk terlalu sering atau menggunakan mikser.
Bahan kering: Campur semua bahan kering hingga rata. Masukkan ke dalam bahan basah sambil diaduk perlahan hingga rata.
Masukkan cokelat keping dan almond, aduk lipat menggunakan spatula silikon. Tuang ke dalam loyang persegi panjang ukuran 30 cm x 10 cm yang sudah diolesi mentega dan ditaburi tepung (aku pakai kertas roti yang diolesi margarin). Ratakan.
Panggang dalam oven panas bersuhu 180 derajat celsius hingga matang (± 30 menit), keluarkan. Setelah tidak panas, potong-potong. Sajikan.
Dalam setiap episode baking-ku pasti ada cerita (baca: tragedi) tersendiri. Kali ini juga begitu. Pertama, kakiku sempet nyenggol mangkok bahan kering yang udah kuayak. Untung yang tumpah cuma sedikit. Jadi aku tambahin aja terigu satu sendok.
Yang kedua lagi-lagi soal oven. Di resep disebutin kue dio
Sempet agak panik tuh, mana udah bikin satu resep. Tapi aku inget kata-kata seorang temen di FB, walaupun ada tanda-tanda kue bakal gagal, kita nggak boleh panik. Tanpa pikir panjang, suhu aku naikin di angka 220 derajat celsius, dan aku setting api bawah ama atas sekaligus.
Setelah ditunggu beberapa menit, taraaaa, kuenya naek! Legaaaa, banget. Setidaknya kuenya ntar bisa dimakan, hahaha. Setelah ditunggu lebih lama lagi, mulai muncul lapisan mengilap kek di brownis Primarasa Bandung. Wuuuiih, tambah seneng. Pas dites tusuk pake lidi, lidi bersih. Artinya kue udah mateng. Yeeeeeiiiy, horeee, kuenya mateng. Kalow diitung-itung sih waktu manggang yang diperlukan jadi hampir dua kali lipat. Efeknya paling tagihan listrik sedikit melonjak. Tapi tak apalah, insya Allah masih bisa bayar. Apalah itu dibandingkan dengan kelegaan hati ngeliat kue yang hampir gagal akhirnya mateng dengan sukses :) Hehehe.
Tadi nowel sedikit pas kue masih agak anget. Permukaannya bagus, rata, kering mengilap, dengan sedikit retakan khas brownies. Dalemnya agak basah, kalow digigit sedikit chewy/kenyal (tapi bukan kenyal permen karet loh ya). Menurutku dengan gula yang nggak nyampe 250 gram, itu udah kemanisan. Jadi laen kali kalow bikin lagi mesti dikurangi takaran gulanya. P
as udah bener-bener dingin teksturnya emang kek brownies panggang yang permukaannya garing tapi dalemnya masih sedikit basah. Karena manis, sebaiknya dipasangin ama teh tawar ajah.
Oiya, aku sempet nge-tweet foto blondies ini ke Twitter Femina, dan dibales loh... hehehe.
Wah, sukses! Selamat! :D RT @nanikda: Choco Chip and Almond Blondie nyontek dari Femina. Chewy and yummy! twitter.com/nanikda/status…
— Femina Indonesia (@FeminaMagazine) May 7, 2013
No comments:
Post a Comment